Senin, 11 April 2016

Bukit Zaitun


JERUSALEM Mount of Olives Cemetery.JPGBukit Zaitun bahasa Ibrani: הר הזיתים, Har HaZeitim (Har: "bukit", Ha-Zeitim:Zaitun);bahasa Arab: جبل الزيتون, الطور, Jebel az-Zeitun; bahasa Inggris: Mount of Olives atau Mount Olivet) adalah pengunungan di timur Yerusalem dengan 3 puncak yang membentang dari utara ke selatan. Puncak tertinggi, at-Tur, 818 meter (2,683 ft). Dinamai demikian karena perkebunan Zaitun yang pernah ada di lerengnya. Bukit ini mempunyai hubungan sejarah dengan agama Yahudi, Kristen dan juga Islam. Di tempat ini terdapat kuburan Yahudi yang sudah ada sejak 3000 tahun lalu dan memuat sekitar 150,000 makam.

Sejarah

Berkas:Israel outline jerusalem.png
Sejak dulu, banyak orang Yahudi dikuburkan di tempat ini, terutama di bagian selatan di mana terdapat kuburan yang digali dari dalam batu, yang sekarang menjadi desa Silwan. Makam yang dianggap milik nabi Zakharia dan Absalom anak Daud masih ada di sana. Di lereng atas, terdapat makam nabi-nabi Hagai, Zakharia (yang lain) dan Maleakhi. Juga ada makam rabi-rabi terkenal bangsa Yahudi.
Berkas:Mount of Olives (before 1899).jpg
Bukit Zaitun, ~ tahun 1899
Tentara Romawi dari Legio X Fretensis bermarkas di bukit ini saat mengepung Yerusalem tahun 70 M. Upacara keagamaan untuk menandai bulan baru juga dilakukan di sini pada zaman Bait Suci Kedua.Setelah hancurnya Bait Suci, orang-orang Yahudi merayakan Sukkot (Hari Raya Pondok Daun-daunan) di Bukit Zaitun. Mereka berziarah ke sini karena bukit ini terletak 80 meter lebih tinggi dari Bukit Bait Suci dan memberikan pemandangan daerah bekas Bait Suci. Tempat ini menjadi tradisi untuk meratapi kehancuran Bait Suci, terutama pada hari raya Tisha B'Av. Tahun 1481, seorang Yahudi Italia, Rabbi Meshulam Da Volterra, menulis: "Dan seluruh masyarakat Yahudi, tiap tahun, naik ke gunung Zion pada hari Tisha B'Av untuk berpuasa dan berduka, dan dari sana mereka berjalan turun sepanjang lembah Yosafat dan naik ke atas Bukit Zaitun. Dari sana mereka melihat seluruh bukit tempat Bait suci dan mereka menangis serta meratapi kehancuran Bait ini." Pada pertengahan tahun 1850-an, penduduk desa Silwan dibayar £100 setiap tahun oleh orang-orang Yahudi untuk mencegah perusakan makam-makam di atas bukit.
Selama pemerintahan Yordania dari tahun 1948 sampai 1967, penguburan Yahudi dihentikan dan banyak perusakan terjadi. 40,000 dari 50,000 makam dirusak. Raja Hussein dari Yordania mengizinkan pembangunan Seven Arches Intercontinental Hotel di puncak Bukit Zaitun beserta jalan yang melalui kuburan sehingga menghancurkan ratusan makam Yahudi, termasuk yang dari zaman Bait Suci pertama. Setelah "Perang 6 Hari", restorasi dimulai dan kuburan dibuka lagi untuk penguburan.
Perdana Menteri Israel, Menachem Begin, minta dikuburkan di Bukit Zaitun dekat makam Meir Feinstein, anggota Irgun Etzel, tidak di makam nasional Bukit Herzl.

Makna keagamaan

Kuburan Yahudi di Bukit Zaitun

Alkitab Ibrani/Perjanjian Lama

  • Bukit Zaitun dicatat pertama kali berkenaan dengan larinya raja Daud dari putranya Absalom
(2 Samuel 15:30): "Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia masing-masing berselubung kepalanya, dan mereka mendaki sambil menangis." Tempat pendakian ini diperkirakan di timur Kota Daud, dekat desa Silwan.
  • Ciri kudus dari bukit ini disebutkan dalam Yehezkiel 11:23: "Lalu kemuliaan TUHAN naik ke atas dari tengah-tengah kota dan hinggap di atas gunung yang di sebelah timur kota."
  • Raja Salomo membuat mezbah untuk dewa-dewa para isterinya di puncak selatan bukit ini (1 Raja-raja 11:7–8): "Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon."
  • Dalam masa pemerintahan raja Yosia, bukit ini disebut Bukit Kebusukan (bahasa Ibrani: Har HaMashchit; bahasa Inggris: Mount of Corruption), seperti dalam 2 Raja-raja 23:13:
"Bukit-bukit pengorbanan yang ada di sebelah timur Yerusalem di sebelah selatan bukit Kebusukan dan yang didirikan oleh Salomo, raja Israel, untuk Asytoret, dewa kejijikan sembahan orang Sidon, dan untuk Kamos, dewa kejijikan sembahan Moab, dan untuk Milkom, dewa kekejian sembahan orang Amon, dinajiskan oleh raja." Hal ini menyangkut penyembahan berhala di sana yang dimulai oleh isteri-isteri raja Salomo dan akhirnya dihancurkan pada zaman raja Yosia.
  • Dalam Zakharia 14:3-4 ada tertulis mengenai bukit ini yaitu: "TUHAN (Yahweh) akan maju berperang melawan bangsa-bangsa itu seperti Ia berperang pada hari pertempuran. Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan."

Alkitab Perjanjian Baru

Bukit Zaitun disebutkan berkali-kali di Perjanjian Baru:
  • Yesus menyuruh murid-murid-Nya mengambil keledai dan mulai naik di Bukit Zaitun dalam perjalanannya masuk kota Yerusalem terakhir kali sebelum mengalami sengsara-Nya.
  • Ketika Yesus dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat. dan disana pula Ia menangisi Yerusalem.
  • Yesus duduk di atas Bukit Zaitun ketika mengajar murid-murid-Nya mengenai akhir zaman.
  • Yesus ditangkap di Bukit Zaitun, dalam taman Getsemani, ke mana Ia pergi berdoa setelah Perjamuan Terakhir.
  • Sejak masuk Yerusalem sampai ditangkap, Yesus mengajar pada siang hari di Bait Allah dan pada malam hari Ia keluar dan bermalam di Bukit Zaitun. Nampaknya memang di sinilah Yesus biasa bermalam jika datang ke Yerusalem.
  • Yesus naik ke sorga dari satu tempat di Bukit Zaitun, dekat Betania (Lukas 24:50), yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.

Status pendudukan

Israel merebut Yerusalem Timur, wilayah Bukit Zaitun dan Daerah Tepi Barat dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967.

Tempat-tempat penting

Daerah perumahan Arab di kota at-Tur terletak di atas salah satu puncak. 'Bukit Scopus menjadi kampus Hebrew University of Jerusalem dan Brigham Young University Jerusalem Center di sebelah utara. Tempat-tempat penting lain meliputi Yad Avshalom (= makam Absalom), makam Zakharia, Church of All Nations, Church of Maria Magdalene, Dominus Flevit Church, Chapel of the Ascension, taman Getsemani, makam Maria, Church of the Pater Noster, Hotel Seven Arches, Orson Hyde Park dan Beit Orot. Di kaki bukit terletak "Emek Tzurim National Park" dan "Temple Mount Antiquities Salvage Operation".

 Sumber : id.wikipedia.org

Sabtu, 09 April 2016

Mengapa harus CHRISTOUR??

SERVICE IS PRIORITY


I LOVE MY JOB!
Bagi saya, berkecimpung di dunia tour rohani (pilgrimate) adalah kesempatan untuk belajar. Ini adalah dunia baru bagi saya, karena orang lebih mengenal saya sebagai seorang trainer SDM, motivator, dan coach. Ya, dunia “rohani” nya sih bukan hal baru, tetapi dunia “tour” nya yang baru, hehe.
Pekerjaan ini memiliki banyak berkat dan juga tantangan yang harus dihadapi. Banyak berkat, karena saya diberi kesempatan untuk membatu setiap orang yang berziarah untuk mengalami dan menikmati rahmat yang diberikan oleh Tuhan. Menghantar umat untuk berada dekat dengan peristiwa-peristiwa iman. Tour Rohani bukan pertama-tama soal rekreasi, tetapi Tour Rohani adalah perjalanan iman, saat dimana kita menanggapi panggilan Tuhan untuk berada dekat dengan peristiwa-peristiwa iman. Itulah kenapa Tour Rohani , seperti CHRISTOUR selalu dlm perjalanannya di dampingi oleh seorang Pastor/Pendeta yang dengan setia mendampingi dan membimbing para peziarah.
Tour Rohani yang baik bisa dilihat dari visi dan misinya. Karena dari sanalah akan terlihat sejauh mana service yang diberikan, seperti visi dan misi  yang dimiliki CHRISTOUR berikut ini:

VISI:
Menjadi aset Tuhan melalui perusahaan tour ziarah dan wisata bertaraf internasional, dengan pelayanan kasih, terpercaya dan profesional, yang memberi anugerah bagi umat kristiani dan masyarakat pada umumnya.

MISI:
1.      Menciptakan kesempatan bagi umat untuk bertemu dengan Tuhan sehingga mereka bisa mengalami kehadiran Tuhan dalam kehidupannya.
2.      Menciptakan solusi terbaik bagi umat untuk melihat kerajaan Allah dan keadilannya dengan produk-produk tour terbaik dan pelayanan penuh kasih.
3.      Memberikan jaminan perjalanan yang aman, nyaman dan menyenangkan dengan semangat kerja yang profesional dan  terpercaya.
Visi dan Misi seperti inilah yang terus menerus diperjuangkan di dalam setiap perjalanan/ tour Rohani. Dan inilah yang membedakan dari tour-tour yang lainnya. Dan itulah yang membuat saya akhirnya juga mengatakan I LOVE MY JOB!


MENGAPA HARUS CHRISTOUR
Tadi saya juga mengatakan bahwa pekerjaan ini juga memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi. Kadang-kadang saya harus berhadapan dengan calon peziarah yang mengatakan, mengapa tour yang di sana jauh lebih murah? Mengapa yang disana banyak sekali discount? Dsb. Mengapa saya katakan “kadang-kadang”? Karena banyak calon peziarah yang menyadari, bahwa untuk berziarah mereka membutuhkan perjalanan ziarah yang aman, nyaman, dan membahagiakan. Mereka tahu, bahwa kesempatan berziarah belum tentu akan terulang lagi. Dan karenanya mereka membutuhkan agen tour yang terpercaya dan profesional, yang mampu melayani dengan penuh kasih, yang selalu menyediakan kemudahan dan kelancaran dalam setiap kunjungan. Dan mereka tahu, bahwa semuanya itu di dapatkan di CHRISTOUR. Itulah yang membuat mereka akhirnya selalu rindu untuk kembali dan kembali bersama CHRISTOUR.
Mereka sadar betul SERVICE is PRIORITY. Dan semuanya didapatkan di CHRISTOUR. Apa saja yang diberikan? Berikut ini, salah satunya:

PENGALAMAN LUAR BIASA DARI PAGI HINGGA MALAM
Kami mengembangkan penjelajahan yang bahagia dengan melakukan hal berbeda dan eksklusif. Koneksi kami memperbolehkan kami mengakses hak istimewa kepada banyak situs terkenal di Timur Tengah dan Eropa. Kami membuat itu mungkin untuk Anda untuk memasuki serta menghindari barisan antrian panjang turis dengan prioritas unik masing-masing.
Pada malam harinya, Anda dapat keluar dan menikmati pemandangan dan suara dari kota-kota pada tempat-tempat favorit lokal. Anda akan melihat pemandangan indah dan santai dengan rute pemandangan yang legendaris melalui kota-kota bersejarah dan desa-desa, gunung-gunung yang megah.

HIDANGAN ASLI YANG LEZAT
Untuk orang Eropa, berbagi meja dengan teman dan menikmati makanan enak dan wine adalah kebiasaan mereka. Kami menerima kebiasaan tersebut dengan menyiapkan pengalaman makan autentik asli untuk Anda merasakan setiap rasa dan selera.
Nikmati keistimewaan pesta di daerah Timur Tengah, dengan tarian unik sebagai hiburannya. Pada banyak rencana perjalanan, kami mengundang Anda untuk makan seperti orang lokal sana lakukan. Sementara itu, pemimpin tour akan menjadi penjaga pintu pribadi Anda dengan pilihan yang jauh lebih menyelaraskan antara lokasi dan mood Anda.

HOTEL ISTIMEWA DI LOKASI TERBAIK
Kami selalu memilih hotel dengan kualitas dan pelayanan sempurna, yang letaknya diinginkan dengan pemandangan yang indah untuk memberi Anda keistimewaan dalam perjalanan spesial Anda. Hotel bersejarah dengan property yang istimewa akan menemani malam indah Anda.
Singkatnya, serahkan semua pada kami. Kami akan mengurus semua detailnya mulai dari mengatur semua pemesanan tempat, check in, tip hotel, dan selalu memastikan koper bawaan Anda dikirim cepat ke kamar Anda.

NIKMATI WAKTUMU
Waktumu dalam ziarahmu sangatlah berharga jadi rencana perjalanan perlu direncanakan degan fleksibel, mengijinkan Anda untuk yang menjadi paling puas setiap harinya. Anda akan memiliki banyak sekali waktu bebas mengikuti hal yang menarik bagi diri Anda sendiri.

Di kota, kami memastikan hotel Anda dekat dengan pemandangan, museum, dan pusat pembelanjaan. Di desa, Anda dapat menikmati pemandangan pedesaan yang indah dengan jalan kaki atau bersepeda.

Terdapat beberapa pilihan yang tersedia jika Anda membutuhkan sebuah inspirasi, banyak pilihan, apapun yang membuat Anda tertarik. Pemimpin tour Anda akan mengarahkan Anda ke track yang benar.

KAMI AKAN SELALU MENJADIKANNYA PRIVASI
Pada saat Anda tiba, orang kami yang bertalenta akan ada disana untuk menyambut kedatangan Anda dan memastikan Anda menikmati perjalanan Anda dengan maksimal. Pemimpin tour tinggal di destinasi  bersama Anda, sebagai seorang yang ramah di tanah asing dan akan menjadi rekan perjalanan Anda yang baik. Mereka semua berpengalaman, terorganisasi dengan baik, berpengetahuan luas, dan merupakan puncak dari karir mereka. Mereka akan membuat semua berjalan mulus dan memiliki waktu untuk membantu Anda dengan setiap prioritas dan ketertarikan masing-masing yang spesifik.
Para turis Christour semuanya berbagi kesenangan di tempat wisata dan berbagi pengalaman bersama secara lebih personal didampingi pemimpin rohani yang berpengalaman. Tour Leader, Spiritual Leader dan driver akan menjadi teman seperjalanan yang menyenangkan.

Dengan sejumlah keistimewaan ini, tentunya Anda segera memiliki pertimbangan yang bijak untuk pilih tour yang membawa perjalanan ziarah Anda. Mari bersama saya, dan CHRISTOUR wujudkan kerinduan itu.


SHALOM,

Andy Iwaniswanto

(Trainer SDM, Newlife Motivator, Consulting, Reborn Coach)

Kamis, 07 April 2016

Arc de triomphe de l'Étoile

Arc de triomphe de l'Étoile atau biasa dikenal sebagai Arc de Triomphe (Bahasa Indonesia:Gapura Kemenangan) adalah monumen berbentuk Pelengkung kemenangan di Paris yang berdiri di tengah area Place de l'Étoile, di ujung barat wilayah Champs-Élysées. Bangunan ini dibangun atas perintah Napoleon Bonaparte dengan tujuan untuk menghormati jasa tentara kebesarannya.

Sejarah

Arc de Triomphe merupakan salah satu monumen paling terkenal di kota Paris yang menjadi latar belakang ansambel perkotaan di Paris. Terletak di bukit Chaillot yang tepat berada di tengah konfigurasi persimpangan jalan raya berbentuk bintang lima.
Pembangunan monumen ini telah direncanakan sejak 1806 oleh Napoleon setelah kemenangannya di Pertempuran Austerlitz. Proses penyelesaian konstruksi fondasi dasar monumen ini memakan waktu selama 2 tahun pengerjaan, dan ketika Napoleon memasuki kota Paris dari barat bersama Archduchess Marie-Louise dari Austria pada tahun 1810, ia sudah bisa melihat monumen ini terbentuk dr kontruksi kayunya.
Arsitek dari monumen ini, Jean Chalgrin meninggal pada tahun 1811. Pengerjaan pembangunan monumen ini dilanjutkan oleh Jean-Nicolas Huyot. Selama masa restorasi Bourbon di Perancis, pembangunan monumen ini sempat dihentikan dan tidak dilanjutkan sama sekali sampai masa pemerintahan Raja Louis-Philippe pada tahun 1833-36.
Jenazah Napoleon pernah dibawa melewati monumen ini pada 15 Desember 1840 di dalam perjalanan menuju dimakamkan di Invalides.
Sebuah Makam Prajurit Tak Dikenal dipasang di bawah Arc de Triomphe di Paris untuk mengenang para korban Perang Dunia I pada 28 Januari 1921.

sumber : id.wikipedia.org

Rabu, 06 April 2016

Kain Kafan dari Torino

Foto perbandingan Kain Kafan dari Torino asli dengan 
tampilan foto negatif.
Kain Kafan dari Torino (Sindone di Torino atau Sacra Sindone) adalah sepotong kain yang memiliki gambaran seorang pria yang tampak telah disiksa secara fisik yang konsisten dengan siksaan penyaliban. Kain ini disimpan di kapel kerajaan di Katedral Santo Yohanes Pembaptis di kota Torino, Italia. Kain tersebut dipercaya oleh banyak orang sebagai kain kafan Yesus Kristus saat ia dimakamkan.
Gambaran pada kain kafan tersebut jauh lebih jelas dalam hitam-putih (foto negatif) dibandingkan dalam warna kecoklatan aslinya. Gambar negatif yang menyolok ini pertama kali dilihat pada malam hari tanggal 28 Mei 1898 di piringan fotografi terbalik milik fotografer amatir Secondo Pia yang diperbolehkan mengambil foto kain tersebut setika sedang dipamerkan di Katedral Turin. Menurut Pia, ia hampir menjatuhkan dan memecahkan piringan fotografi tersebut akibat keterkejutannya melihat gambaran seseorang di kain tersebut.
Kain kafan ini menjadi topik perdebatan sengit di antara para ilmuwan, rohaniwan, sejarawan, dan penulis mengenai di mana, kapan dan bagaimana kain kafan serta gambaran di atasnya tercipta. Dari pandangan rohani, pada tahun 1958 Paus Pius XII menyetujui gambaran kain kafan tersebut dalam hubungannya dengan ketaatan Katolik Roma atas Wajah Suci Yesus, yang dirayakan tiap tahunnya pada Hari Selasa Pengampunan Dosa (Inggris: Shrove Tuesday) atau Hari Selasa sebelum Hari Rabu Abu. Beberapa pihak percaya bahwa kain kafan ini merupakan kain yang menutupi Yesus ketika Ia diletakkan di dalam makamnya dan gambarannya tercetak pada serat-seratnya pada saat atau dekat saat Ia dipercaya bangkit dari mati. Pihak skeptis, di sisi lain, beranggapan bahwa kain kafan tersebut merupakan karya pemalsuan Abad Pertengahan; beberapa pihak lain menghubungkan terciptanya gambaran ini dengan reaksi-reaksi kimia atau proses-proses alamiah lainnya.
Berbagai pengujian telah dilakukan terhadap kain kafan ini, namun demikian perdebatan mengenai asal usulnya tetap berlangsung. Penanggalan radio-karbon pada tahun 1988 oleh tiga kelompok ilmuwan yang berdiri sendiri mengeluarkan hasil yang diterbitkan di dalam jurnal akademik Nature yang mengindikasikan bahwa kain kafan tersebut dibuat selama Abad Pertengahan, sekitar 1300 tahun setelah Yesus hidup. atau beberapa orang lainnya. Walau demikian kontroversi penanggalan ini terus berlanjut.
Analisis lanjutan yang diterbitkan pada tahun 2005, misalnya, menyatakan bahwa contoh kain yang diambil oleh para kelompok penguji tadi untuk dihitung usianya diambil dari sebuah bagian kain kafan yang bukan merupakan bagian dari kain asli. Kain kafan ini juga rusak akibat kebakaran di akhir Abad Pertengahan yang mungkin bisa juga menambahkan material karbon pada kain tersebut, yang menyebabkan kadar radiokarbon yang lebih tinggi dan asal usul usia yang lebih belakangan. Analisis ini pun dipertanyakan oleh pihak skeptis seperti Joe Nickell yang berargumen bahwa kesimpulan tersebut dari penulis Raymond Rogers berasal dari "menganalisis dengan cara mulai dari kesimpulan yang diinginkan dan kemudian baru menelusuri kembali pada bukti-bukti yang ada". Mantan editor Jurnal 'Nature' Philip Ball telah mengatakan bahwa ide yang menyatakan Rogers mengarahkan penelitiannya pada suatu kesimpulan yang telah tercipta sebelumnya adalah "tidak adil" karena Rogers memiliki "sejarah karya-karya penelitian yang patut dihargai".
Namun begitu, penelitian tahun 2008 di Oxford Radiocarbon Accelerator Unit mungkin mengubah penanggalan tahun 1260-1390 yang sebelumnya diterima, yang menyebabkan direktur institusi ini Christopher Ramsey untuk mengundang komunitas ilmiah untuk melakukan penelitian baru atas keaslian kain kafan ini. "Dengan perhitungan-perhitungan radiokarbon dan dengan semua bukti lainnya yang kita miliki mengenai kain kafan ini, terlihat adanya suatu konflik dalam interpretasi terhadap bukti-bukti yang berbeda" kata Gordan kepada BBC pada tahun 2008 setelah penelitian yang baru muncul. Walau tetap berpikiran terbuka, Christopher Ramsey menekankan bahwa ia akan sangat terkejut bila hasil pengujian tahun 1988 terbukti berbeda jauh dengan hasil pengujian yang baru ini, apalagi bila bedanya sampai "seribu tahun".

Kain Kafan dari Torino di dalam Gereja Katolik Roma

Tubuh Yesus diturunkan dari Salib beserta Kain Kafan dari Torino
Lukisan karya Giovanni Battista della Rovere, abad ke-16.
Walaupun surat kabar Vatikan L'Osservatore Romano memberitakan cerita fotografi Secondo Pia tanggal 28 Mei 1898 dalam edisinya tanggal 15 Juni 1898, media ini melakukannya tanpa komentar dan setelah itu para pejabat Gereja pada umumnya menahan diri dari berkomentar secara resmi atas fotografi selama hampir setengah abad.
Hubungan resmi pertama antara gambar pada kain kafan tersebut dan Gereja Katolik terjadi pada tahun 1940 berdasarkan permintaan resmi Suster Marie Pierina De Micheli kepada kuria agama di kota Milan, Italia, untuk memperoleh izin memproduksi sebuah medali dengan gambar tersebut. Izin ini diberikan dan medali pertama dengan gambar tersebut dipersembahkan kepada Paus Pius XII yang menyetujui keberadaan medali tersebut. Gambar wajah itu kemudian digunakan untuk menjadi apa yang dikenal sebagai Medali Wajah Suci yang dikenakan oleh banyak umat Katolik, yang pada mulanya sebagai sarana perlindungan selama masa Perang Dunia II. Pada tahun 1958 Paus Pius XII menyetujui gambar wajah tersebut dalam hubungannya dengan devosi Katolik pada Wajah Suci Yesus, dan menyatakan bahwa hari perayaannya adalah tiap tahun pada satu hari sebelum Hari Rabu Abu.
Pada tahun 1983 kain kafan ini diberikan kepada Tahta Suci oleh Keluarga Savoia. Namun, seperti banyak relik semacamnya, Gereja Katolik Roma tidak memberikan pernyataan bahwa kain tersebut merupakan kain kafan makam Yesus ataupun merupakan hasil pemalsuan. Seperti halnya devosi-devosi Katolik resmi lainnya, masalah tersebut diserahkan pada keputusan pribadi masing-masing umat selama pihak Gereja tidak mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengannya pada masa depan. Dalam pandangan Gereja, baik kain tersebut asli atau bukan tidak memiliki hubungan apapun dengan keabsahan ajaran Yesus.
Almarhum Paus Yohanes Paulus II menyatakan pada tahun 1998, "Semenjak kita tidak berurusan dengan masalah keimanan, Gereja tidak bisa memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Gereja mempercayakan tugas penelitian ini pada kaum ilmuwan untuk menghasilkan jawaban-jawaban yang cukup terhadap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kain kafan ini". Ia memperlihatkan dirinya tergerak secara mendalam oleh gambar kain kafan tersebut dan menyelenggarakan pameran publik pada tahun 1998 dan 2000. Dalam khotbahnya di Katedral Torino pada Hari Minggu tanggal 24 Mei 1998 (pada hari peringatan 100 tahun foto Secondo Pia tanggal 28 Mei 1898), Paus Yohanes Paulus II berkata: "... Kain Kafan ini merupakan sebuah gambaran cinta Tuhan dan dosa manusia" dan "... cetakan yang ditinggalkan oleh tubuh yang tersiksa dari Yang Disalib, yang memperlihatkan kemampuan manusia yang luar biasa untuk menyebabkan penderitaan dan kematian bagi sesama manusia, berdiri sebagai lambang pihak-pihak tak bersalah yang menderita di setiap zaman".

sumber: id.wikipedia.org


Selasa, 05 April 2016

Koloseum

     Kolosseum adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator, dibangun oleh Vespasian. Tempat pertunjukan yang besar berbentuk elips yang disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre, yang termasuk salah satu dari Enam Puluh Sembilan Keajaiban Dunia Pertengahan. Situs ini terletak di kota kecil di Italia, Roma, yang didirikan oleh Walikota Vespasian pada masa Domitianus dan diselesaikan oleh anaknya Titus[1], dan menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Kerajaan Romawi yang pernah dibangun. Kolosseum dirancang untuk menampung 50.000 orang penonton.

     Rekonstruksi Koloseum dimulai dari perintah Raja Alfero gilberto tahun 72 M dan terselesaikan oleh anaknya Titus pada tahun 80 M. Colosseum didirikan berdekatan dengan sebuah istana megah yang sebelumnya dibangun Nero, yang bernama Domus Aurea[2] yang dibangun sesudah kebakaran besar di Roma pada tahun 64 M. Dio Cassius seorang ahli sejarah mengatakan bahwa ada sekitar 9000 hewan buas yang telah terbunuh di 100 hari sebagai perayaan peresmian dan pembukaan Colosseum tersebut. Lantai dari arena Colosseum tertutupi oleh pasir untuk mencegah agar darah-darah tidak mengalir kemana-mana.

     Di Koloseum pada saat itu adalah tempat penyelenggaraan sebuah pertunjukan yang spektakuler, yaitu sebuah pertarungan antara binatang (venetaiones), pertarungan antara tahanan dan binatang, eksekusi tahanan (noxii), pertarungan air (naumachiae) dengan cara membanjiri arena, dan pertarungan antara gladiator (munera). Selama ratusan tahun itu, diperkirakan ribuan orang maupun binatang mati di pertunjukkan Koloseum.

     Nama dari Koloseum seperti pada di atas diambil dari nama sebuah patung setinggi 130 kaki atau 40 m, Colossus. Patung Colossus dibuat ulang sebagai pengganti Nero sebagai perumpamaan dari Sol dewa matahari, dengan menambahkan mahkota matahari. Di waktu pertengahan tahun, patung colossus telah menghilang. Seorang ahli mengatakan bahwa sejak patung itu terbuat dari tembaga, patung itu telah dileburkan untuk digunakan kembali.
Selain diambil dari nama Koloseum, Koloseum juga disebut sebagai Flavian Amphitheatre yang tidak diketahui siapa yang memberi nama itu. Di Itali, Koloseum diberi nama il colosseo tapi bahasa Roma lainnya menggunakan nama le colisée dan el coliseo untuk menyebutkan Colosseum.

     Koloseum berukuran cukup besar. Dengan tinggi 48 m, panjang 188 m, lebar 156 m dan luas seluruh ha membuat Koloseum terlihat begitu besar dan luas. Arenanya terbuat dari kayu berukuran 86 m x 54 m, dan tertutup oleh pasir. Bentuk elips atau bulat dari Koloseum gunanya untuk mencegah para pemain untuk kabur ke arah sudut dan mencegah para penonton untuk berada lebih dekat dengan pertunjukan.
Pandangan sisi pembagian tempat duduk Koloseum

bangunan sekitar 2.5
Koloseum merupakan hasil karya yang sangat hebat. Tempat itu dikatakan sebagai stadium yang hebat dan spektakuler dikarenakan oleh bentuk dan struktur dari Koloseum itu. Sampai sekarang pun, Koloseum masih dikatakan sebagai stadion yang hebat dan spektakuler. Tempat duduk di Koloseum dibagi menjadi tingkatan-tingkatan yang berbeda berdasarkan status sosial dalam masyarakat Romawi.
Podium utama di yang terletak di bagian utara dan selatan untuk Kaisar dan keluarganya, pada tempat ini memberikan pemandangan yang terbaik dilihat dari arena, terdapat tempat istirahatnya, tempat penyimpanan harta juga berada di tingkat ini. Kemudian pada tingkat yang sama dengan platform yang lebih luas merupakan podium khusus untuk para senator Roman, yang boleh membawa kursi sendiri. Nama-nama beberapa senator masih dapat dilihat dari ukiran pada batu yang menjadi tempat duduknya.
Pada tingkat berikutnya disebut maenianum primum, yang dikhususkan untuk para bangsawan Roman. Selanjutnya pada tingkat ketiga adalah maenianum secundum yang dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian. Bagian paling bawah (immum) digunakan untuk para orang kaya, di bagian atasnya lagi (summum), digunakan untuk rakyat jelata. Dan yang terakhir, di bagian kayu (maenianum secundum in legneis) adalah tempat yang strukturnya dari kayu di paling atas bangunan. Tempat itu merupakan tempat untuk berdiri saja yang digunakan untuk para wanita rendahan.
Setelah 2 tahun Koloseum digunakan sebagai tempat pertunjukan, Anak termuda Vespasian yang bernama Domitian memerintahkan untuk mengkonstruksikan area bawah tanah (hypogeum), dua tingkat jalur bawah tanah yang saling berhubungan berupa terowongan dan kurungan dimana para gladiator dan binatang ditempatkan sebelum pertarungannya dimulai. Disana juga disediakan jebakan-jebakan berupa pintu jebakan yang digunakan untuk mencegah masuknya hewan-hewan buas yang tidak direncanakan ke arena dan untuk menjaga tempat penyimpanan senjata di dalam koloseum tersebut.

     Koloseum masih digunakan sampai tahun 217, meskipun telah rusak kebakaran karena disambar petir. Koloseum telah diperbaiki pada tahun 238 dan permainan gladiator berlanjut sampai umat kristen secara berangsur-angsur menghentikan permainan tersebut karena terlalu banyak memakan korban jiwa.
Pemandangan Koloseum di malam hari
Bangunan tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam jenis binatang sampai pada tahun ke 524. Dua gempa bumi pada tahun 442 dan 508 menyebabkan kerusakan yang parah pada bangunan tersebut. Pada Abad pertengahan, Koloseum rusak sangat parah akibat gempa bumi lagi yakni pada tahun 847 dan 1349 dan dijadikan sebagai benteng dan sebuah gereja juga didirikan disana.
Banyak batu marmer digunakan untuk melapisi dan membangun kembali bagian-bagian Koloseum yang telah rusak karena terbakar. Pada abad 16 dan 17, keluarga-keluarga Roman menggunakan Koloseum sebagai tempat pengambilan batu marmer untuk konstruksi bangunan St. Peter’s Basilica dan kediaman khusus palazzi, keluarga Roman.
Pada tahun 1749, ada sebuah bentuk dari pemeliharaan Koloseum. Paus Benediktus XIV melarang untuk menggunakan Koloseum sebagai tempat penambangan. Pada tahun 2000 ada sebuah protes keras di Itali dalam rangka menentang penggunaan hukuman mati untuk negara-negara di seluruh dunia (di Italia, hukuman mati dihapuskan pada tahun 1948). Beberapa demonstran memakai tempat di depan Koloseum. Sejak saat itu, sebagai sebuah isyarat menentang kapitalis tersebut, penduduk lokal mengganti warna Koloseum di malam hari dari putih menjadi emas dengan menggunakan penerangan berupa lilin dan lampu neon sampai pada saat dimana seluruh dunia menghapuskan tindakan penghukuman mati itu.


(sumber: id.wikipedia.org)