Senin, 29 Februari 2016

Yubileum Luar Biasa Kerahiman


Yubileum Luar Biasa Kerahiman (bahasa Inggris: Extraordinary Jubilee of Mercy, bahasa Latin: Iubilaeum Extraordinarium Misericordiae), atau disebut juga Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah, adalah suatu masa doa dalam Gereja Katolik Roma yang dimulai pada Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda (8 Desember) tahun 2015 sampai dengan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam (20 November) tahun 2016.
Sama seperti yubileum sebelumnya, perayaan ini dipandang oleh Gereja Katolik sebagai masa pengampunan dosa dan pengampunan universal. Disebut sebagai Yubileum luar biasa karena belum pernah ditetapkan sebelumnya; normalnya yubileum biasa dirayakan setiap 25 tahun. Yubileum 2016 pertama kali diumumkan oleh Paus Fransiskus pada tanggal 13 Maret 2015. Paus Fransiskus kemudian memaklumkannya dengan mengeluarkan bulla kepausan yang berjudul Misericordiae Vultus (Wajah Kerahiman) pada tanggal 11 April 2015. Perayaan ini merupakan tahun suci ke-27 sepanjang sejarah, setelah Yubileum Agung tahun 2000 pada masa kepausan Yohanes Paulus II. Hari pembukaan perayaan ini juga merupakan peringatan yang ke-50 atas penutupan Konsili Vatikan II.
Pada bulan-bulan sebelumnya ditekankan bahwa sang Paus menginginkan agar Yubileum ini dirayakan bukan hanya di Roma, tetapi juga di seluruh dunia; dan untuk pertama kalinya semua pintu suci di setiap keuskupan akan dibuka, baik di katedral utama atau pun di gedung-gedung gereja setempat yang bersejarah. Pintu suci pertama dibuka oleh Paus Fransiskus di Bangui, Afrika Tengah, pada tanggal 29 November 2015 dalam kunjungannya ke Afrika.

Bulla kepausan

Yubileum Kerahiman secara resmi dideklarasikan melalui bulla kepausan Misericordiæ Vultus, yang dikeluarkan pada tanggal 11 April 2015, yang mana menekankan pentingnya kerahiman atau belas kasih dan kebutuhan untuk "menatap" padanya; bulla tersebut juga mengingatkan perlunya Gereja bersikap lebih terbuka, dan tetap menghidupi semangat Konsili Vatikan II.
Pintu-pintu suci semua basilika utama di Roma (termasuk Pintu Suci Basilika Santo Petrus) dibuka, dan "Pintu-pintu Kerahiman" khusus dibuka di berbagai katedral dan gereja utama lainnya di seluruh dunia. Pembukaan pintu suci di Basilika Santo Petrus kali ini merupakan pertama kalinya dua orang paus hadir bersamaan, karena Paus Emeritus Benediktus XVI juga hadir atas undangan Paus Fransiskus.
Dengan berjalan melewati pintu-pintu suci tersebut, umat beriman dapat memperoleh indulgensi setelah memenuhi ketentuan sebagaimana biasanya yaitu berdoa untuk intensi Paus, menerima Sakramen Rekonsiliasi, tidak terikat pada dosa apapun juga, dan menerima Ekaristi. Sepanjang masa Prapaskah pada tahun itu, secara khusus diadakan pelayanan penitensi selama 24 jam, imam-imam yang secara khusus memenuhi kualifikasi dan berpengalaman (disebut "Para Misionaris Kerahiman") akan tersedia di setiap keuskupan untuk melayankan pengampunan atas, bahkan, dosa-dosa yang sangat berat, termasuk kasus-kasus khusus yang umumnya merupakan wewenang Lembaga Penitensial Apostolik dari Takhta Suci.
Dalam bulla tersebut, Paus Fransiskus menyatakan tentang pembukaan pintu suci: "Pintu Suci akan menjadi sebuah Pintu Kerahiman di mana siapa pun yang memasukinya akan mengalami kasih Allah yang menentramkan, mengampuni, dan menanamkan pengharapan".

Konsesi-konsesi

Diumumkan bahwa semua imam (selama tahun Yubileum ini, hingga berakhirnya pada tanggal 20 November 2016) diizinkan untuk memberikan absolusi bagi pelaku aborsi; selain di Amerika Utara, wewenang ini hanya dimiliki oleh para uskup dan imam-imam tertentu yang diberikan mandat oleh uskup mereka.
Dalam surat yang sama, Paus Fransiskus juga memberikan izin bagi para imam Komunitas St. Pius X (SSPX) agar dapat memberikan absolusi secara valid, sedangkan dalam situasi normal mereka tidak memiliki wewenang untuk melayankan sakramen ini.

Logo dan himne

Logo resminya dirancang oleh Pastor Marko I. Rupnik, memperlihatkan Yesus, perwujudan dari Kerahiman, memanggul "seorang yang hilang" di atas bahunya, menekankan betapa dalamnya perikemanusiaan sang Juruselamat; kedua mata-Nya menyatu dengan kedua mata orang yang diusung itu. Latar logo tersebut berupa tiga oval konsentris, dengan warna-warna yang semakin terang ke sisi luar, yang berarti bahwa Yesus membawa orang tersebut keluar dari kegelapan dosa. Di satu sisi gambar tersebut juga terdapat semboyan resminya: Merciful Like the Father (bahasa Latin: Misericordes Sicut Pater; Berbelas kasih Seperti Bapa), diambil dari Lukas 6:36, yang mana menjadi suatu undangan untuk mengikuti teladan Bapa dengan cara mengasihi dan mengampuni tanpa batas.
Himne resminya, dengan sebagian besar syairnya diambil dari Injil, Korintus, dan Mazmur, dikarang oleh Eugenio Costa, S.J. dan musik aslinya digubah oleh Paul Inwood.


(sumber: id.wikipedia.org)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar